×

INFO

Open from tablet or laptop for better experience! :D

SANUR'S LAB

"Say No More to Slipping Bananas, Alternative Energy Using Bananas!"


Laut Indonesia menjadi habitat bagi biota laut yang menjadi pemenuhan kebutuhan manusia. Perilaku manusia yang membuang sampah secara sembarangan mencemari laut sehingga berdampak pada kelestarian biota laut akibat timbulnya pencemaran air. Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah B3 dan limbah organik, seperti contohnya baterai bekas dan limbah kulit pisang yang dapat membuat laut terkontaminasi oleh zat berbahaya, serta mengakibatkan pertumbuhan mikroorganisme yang mengganggu kehidupan biota laut. Kami membuat baterai kulit pisang yang mampu menghasilkan 1,098 Volt dan 0,14 mA, serta mampu menyalakan jam dinding selama sekitar lima hari. Limbah kulit pisang mampu menjadi sumber energi listrik karena adanya kandungan kalium (K⁺) yang tinggi dan garam sodium yang mengandung klorida (Cl⁻), keduanya bereaksi menghasilkan garam kalium klorida sehingga mampu menghantarkan listrik di dalam air karena terionisasi.

Masalah pencemaran air ternyata sudah ada dari zaman Kesultanan Banten, dibuktikan dengan adanya pengindelan yang adalah teknologi penyaringan air pada masa itu. Mengikuti perkembangan zaman, manusia juga turut berkembang yang menyebabkan terciptanya teknologi-teknologi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia. Kemampuan manusia untuk melakukan hal tersebut tidak terlepas dari bantuan Tuhan sehingga kita dimampukan untuk membawa perubahan yang berdampak positif sebagai sumber energi alternatif. Selain itu, percobaan ini akan mencegah turunnya oksigen (O₂) karena percobaan ini mengurangi jumlah limbah pisang yang mengandung gas metana (CH₄) sehingga udara pada ruang terbuka menjadi lebih nyaman untuk dihirup manusia, terutama ketika melakukan lari jarak pendek.


  Click to Read Latest Issue